Materi kali ini berhubungan dengan pemuaian zat, pemuaain zat yang akan dibahas di sini adalah pemuaian zat padat.
Pernahkah kamu perhatikan, mengapa di siang hari yang panas aspal di jalan raya dapat retak-retak? Mengapa sambungan rel kereta api dibuat renggang? Pemasangan kaca juga diberi jarak? Hal ini tentu sangat berhubungan dan berkaitan dengan peristiwa pemuaian dan penyusutan zat. Suatu benda umumnya akan mengalami pemuaian apabila dipanaskan dan mengalami penyusutan saat didinginkan.
Alat yang digunakan untuk menyelidiki Pemuaian Zat Padat disebut muschen broek. Dalam eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua benda padat apabila dipanaskan mengalami perubahan panjang, luas dan volume.
a. Muai panjang
Keterangan
L = panjang setelah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm)
L0 = panjang awal (m) atau (cm)
a = koefisien muai panjang ( /0C )
t1 = suhu mula-mula ( 0C )
t2 = suhu akhir ( 0C )
b. Muai luas
Keterangan
A = luas setelah pemanasan atau pendinginan (m2) atau (cm2)
A0 = luas awal (m2) atau (cm2)
� = koefisien muai luas ( /oC )
t1 = suhu mula-mula ( oC )
t2 = suhu akhir ( oC )
Catatan
� = 2 a
c. Muai volume
Keterangan
V = volume setelah pemanasan atau pendinginan (m3) atau (cm3)
V0 = volume awal (m3) atau (cm3)
? = koefisien muai volume ( /0C)
t1 = suhu mula-mula (0C)
t2 = suhu akhir (0C)
Catatan
? = 3 a
Koefisien muai panjang berbagai jenis zat padat
No | Jenis zat Koefisin muai | panjang ( /0C ) |
1 2 3 4 5 6 7 8 | Aluminium Perunggu Baja Tembaga Kaca Pirek Berlian Grafit | 0,000024 0,000019 0,000011 0,000017 0,000009 0,000003 0,000001 0,000008 |
0 komentar: